POLHUKAM.ID - Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Dhony Rahajoe mengatakan ibu kota baru berpotensi ‘tenggelam’ dan ditinggalkan warga. Hal ini ia katakan langsung kepada Presiden Jokowi usai pelantikan Otorita IKN.
Dhony menuturkan, pemindahan ke IKN ini harus memikirkan faktor masyarakat. Dia menyebut jika terus memikirkan soal infrastruktur yang berfokus pada investasi saja, Nusantara bisa ‘tenggelam’. Menurutnya, harus ada fasilitas dasar seperti rumah sakit dan sekolah di IKN.
"Satu bulan setelah dilantik di Bogor saya katakan di depan Pak Presiden. 'Pak mohon maaf, saya punya pengalaman bangun lima kota tapi di swasta. Kalau pendekatan pembangunan seperti saat itu, membangun bendungan, istana, kantor, masjid, jalan, drainase, saya katakan kota ini akan 'tenggelam'," kata Dhony dalam sambutannya di acara Konsultasi Publik RUU Perubahan UU IKN yang dipantau daring pada Jumat (4/8).
Dhony menyebut observasi ini berangkat dari pengalamannya melihat perkembangan pembangunan kota baru seperti Putrajaya di Malaysia, Sejong di Korea Selatan, Canberra di Australia dan Brasilia di Brasil.
"Ini mati tenggelam karena orang-orangnya enggak mau tinggal. 30 menit tol Balikpapan-IKN, itu ASN sudah biasa," tegas Dhony dalam Konsultasi Publik Rancangan UU Perubahan UU No. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, Jumat (4/8/2023).
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur