'Lebih Baik Mati Berdiri Daripada Hidup Berlutut' Warga Rempang yang Bersikeras Tolak Direlokasi dari Tanah Leluhurnya

- Rabu, 27 September 2023 | 09:30 WIB
'Lebih Baik Mati Berdiri Daripada Hidup Berlutut' Warga Rempang yang Bersikeras Tolak Direlokasi dari Tanah Leluhurnya



POLHUKAM.ID  - Salah satu perwakilan warga bersikeras menolak relokasi atas konflik agraria yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (27/9/2023). 


Diketahui sebelumnya, konflik agraria di Pulau Rempang menjadi pemicu warga meradang, lahan seluas 7.572 hektar di Pulau ini menjadi target lahan proyek strategis nasional. 


Disebutkan akan dibangun pabrik kaca milik perusahaan China Xinyi Group dalam kawasan Rempang Eco-Park.  


 Kerjasama ini pun diperkirakan akan mampu menarik investasi hingga ratusan triliun rupiah. 


 Namun di balik rencana tersebut pemerintah dan investor harus berhadapan dengan warga yang tinggal di 16 kampung adat Melayu. Mereka menolak keras pembangunan proyek tersebut. 


Muhammad Rudi, Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam sedang melakukan sosialisasi kepada warga Pasir Panjang, Pulau Rempang, Batam, Kamis (21/9/2023) bertempat di Masjid Nurul Sabil. 


Sementara itu, salah satu perwakilan warga bernama Riska mengaku sempat ada perdebatan ketika sosialisasi dilakukan, karena ada warga yang setuju dan tidak setuju akan dilakukannya relokasi. Sementara itu, salah satu perwakilan warga bernama Riska mengaku sempat ada perdebatan ketika sosialisasi, karena ada warga yang setuju dan tidak setuju akan dilakukannya relokasi. 


Halaman:

Komentar

Terpopuler