Dr Meika Syahbana Rusli, Kepala Surfactant and Bioenergy Research Center (SBRC) IPB University mengupas lebih lanjut inovasi olahan pangan berbasis minyak sawit. Ia memaparkan hal tersebut dalam Webinar “Sosialisasi Inovasi Pangan Olahan dari Kelapa Sawit” yang digelar oleh Tabloid Sinar Tani, (25/05). Kegiatan ini diadakan dalam rangka hiliriasi produk untuk mendorong peningkatan nilai tambah.
Ia menyebutkan persentase kelapa sawit yang dapat diambil dan diolah sebagai minyak terbilang cukup besar. Hasil limbah pengolahan juga dapat digunakan untuk energi. Minyak kelapa cawit/crude palm oil (CPO) memiliki potensi besar untuk diaplikasikan pada produk pangan unggul.
“Namun, kampanye negatif menimbulkan misinformasi bahwa CPO mengandung lemak trans jahat. Faktanya, CPO tidak mengandung lemak trans, bahkan kandungan nutrisinya dapat mendorong kesehatan dan nutrisi bagi manusia,” jelasnya.
Menurutnya, minyak kelapa sawit dan turunannya dapat diolah menjadi bahan pangan berupa margarin, shortening, frying fat, coating fat, coffee whitener, pengisi susu, hingga krimmer biskuit. Seiring dengan peradaban yang semakin maju, bahan pembuat pangan olahan disediakan oleh produk hilir sawit.
“Pada faktanya, produk-produk pangan yang ditemukan di supermarket itu banyak sekali yang mengandung dari sawit produk olahan asam lemak ataupun oleum dan stearin dari CPO,” terangnya.
Artikel Terkait
Misteri Kerugian Whoosh: Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Kereta Cepat yang Bikin Geleng-Geleng
Cak Imin vs Raksasa Ritel: Benarkah Indomaret & Alfamart Membunuh UMKM? Ini Fakta yang Terungkap
Topi 8% Menkeu Purbaya Bikin Heboh: Sinyal atau Sinyalemen Target Ekonomi Prabowo?
Bukan Awan Biasa! Ini Fakta Mencengangkan di Balik Awan Hitam yang Jatuh di Subang