Sementara, Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rita Susilawati mengatakan, banjir rob yang terjadi di Pantura Jawa Tengah dampak dari kombinasi iklim dan penurunan tanah. Penurunan tanah bisa terjadi secara bertahap dan tiba-tiba, tergantung penyebabnya.
"Ini merupakan ancaman besar terutama di kota-kota besar, permukiman padat. Karena di situ sudah tersedia infrastruktur, ada bangunan, dan sebagainya," ujarnya.
Rita menjelaskan, penurunan tanah terjadi karena dua faktor, yakni alamiah dan aktivitas manusia. Kemudian dilihat dari sisi alamiah, tanah menurun karena karakteristik batuan bersifat lunak memungkinkan terjadinya kompaksi alamiah. Lalu, adanya dinamika aktivitas geologi secara regional yang menyebabkan tanah menjadi labil.
Sementara, dari sisi faktor aktivitas manusia, tanah menurun karena adanya beban bangunan melebihi kapasitas daya dukung tanah. Selanjutnya, pengambilan air tanah berlebih melebihi kemampuan daya suplai lapisan air.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur