"[Isi pertemuan] Ya secara substansial tidak ada yang strategis, itu sebabnya saya bilang bahwa ini adalah inisiatif yang saya katakan gagal. Karena enggak ada hasil apa-apa. Apalagi perjanjian ini itu, wong dialog yang dilakukan tidak ada yang substansial untuk membantu rakyat Palestina itu tidak ada," kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Plaza PBNU, Jakarta, Selasa (16/7).
Gus Yahya menjelaskan, gagalnya inisiatif tersebut karena para tokoh muda itu tidak memahami siapa yang harus ditemui untuk dapat menyelesaikan konflik Israel dengan Palestina.
"Ya kalau di-engage juga mereka tidak tahu ini mana yang bisa produktif untuk bisa membantu rakyat Palestina, yang bisa yang mana, yang enggak yang mana, enggak tahu dia. Sementara kalau kita punya pengetahuan yang cukup pertimbangan yang cukup, kita bisa melakukan engagement yang bisa sungguh-sungguh membuat kemajuan yang nyata," ucap dia.
Lantas Gus Yahya menjelaskan soal conference yang akan dibuat PBNU dengan mengundang tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang agama dan negara, yakn R20. Di sana, Gus Yahya turut mengundang tokoh Yahudi.
"Kenapa mereka kita undang? Mereka ini adalah tokoh-tokoh dari gerakan yang menyebut dirinya sebagai gerakan Masordi di lingkungan Yahudi yang menyerukan re-kontekstualisasi ajaran Yahudi yang selama ini menghalangi perdamaian," tandas dia.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur