POLHUKAM.ID - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mulyanto, memberikan kritikan tajam terhadap pernyataan Menteri Investasi/Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. Hal ini terkait dengan pembangunan dari Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Ia geram dengan pernyataan menteri tersebut soal tak adanya masterplan alias rencana induk pembangunan dalam pembangunan dari KITB. Mulyanto menilai hal ini seperti isyarat bagaimana pemerintah membangun sejumlah proyek besar di Indonesia.
"Semua pakai intuisi. Jangan kan bangun kawasan industri, IKN juga begitu," ungkapnya dilansir pada Senin (29/07/2024).
Mulyanto mengatakan pemerintah seperti menyepelekan sejumlah hal yang seharusnya menjadi perhatian seperti dampak pembangunan proyek terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Akibatnya banyak konflik terjadi yang juga mengganggu jalan pembangunan.
"Bangun dulu, kajian belakangan. Siap ngantor dulu, sarpras belakangan. Ehh, nyatanya zonk," ujarnya.
Sebelumnya Menteri Investasi/Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, bahwa masterplan dalam pembangunan dari Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.
Bahlil menjelaskan, semula pembangunan industri terpadu itu merupakan langkah strategis pemerintah untuk menampung sejumlah industri yang hengkang dari China.
"Saya ingat juga Pak ini kawasan industri satu-satunya yang tidak punya masterplan di awal Pak. Ini cuma keberanian saja ini. Jadi jujur (pembagunan) 450 hektar tahap pertama Pak masterplan-nya kita pakai intuisi," ujar Bahlil.
Sumber: wartaekonomi
Artikel Terkait
Jaga Kota Soroti Aksi Tolak Larangan Rokok, Sebut Ada Aroma Politik
Legislator PKB Kecam Pengeroyokan terhadap Seorang Pencinta Habib
Takut Murka Allah, Pemuda Aswaja: KPK tak akan Tersangkakan Gus Yaqut
Ternyata Rocky Gerung Pernah Usul Mahfud MD Jadi Presiden dan Siap Jadi Tim Pemenangan