Sejak Awal Niat TNI Melahirkan Prajurit Handal Dalam Strategi Perang, Bukan Mengelola Pemerintahan Sipil!

- Senin, 17 Maret 2025 | 14:05 WIB
Sejak Awal Niat TNI Melahirkan Prajurit Handal Dalam Strategi Perang, Bukan Mengelola Pemerintahan Sipil!


Demokrasi yang sehat memerlukan pemisahan yang tegas antara ranah sipil dan militer, agar keduanya dapat menjalankan tugasnya masing-masing tanpa tumpang tindih yang merugikan bangsa.


Kurikulum Akademi Militer (Akmil) di Indonesia dirancang untuk membentuk perwira TNI Angkatan Darat yang profesional, tangguh, dan berjiwa kepemimpinan tinggi. Berikut adalah gambaran umum kurikulum Akmil:


1. Struktur Pendidikan

Pendidikan di Akmil berlangsung selama empat tahun dan dibagi menjadi beberapa tahap:


Tahun Pertama (Tingkat I – Dasar)

  • Pendidikan dasar keprajuritan dan akademik.
  • Fokus pada pembentukan karakter, disiplin, dan mental militer.
  • Pelajaran fisik dan ilmu dasar kemiliteran.


Tahun Kedua (Tingkat II – Lanjutan)

  • Peningkatan materi kemiliteran dan akademik.
  • Pelajaran strategi dasar, kepemimpinan, dan taktik tempur.


Tahun Ketiga (Tingkat III – Menengah)

  • Peningkatan keahlian militer yang lebih spesifik.
  • Latihan-latihan skenario pertempuran.
  • Pendidikan akademik lanjutan (ilmu sosial, sains, dan teknologi militer).


Tahun Keempat (Tingkat IV – Lanjutan)

  • Persiapan menjadi perwira muda.
  • Latihan operasi militer sesungguhnya (Latihan Yudha Wastu Pramuka).
  • Tugas akhir dan persiapan untuk dilantik sebagai Letnan Dua (Letda).


2. Mata Pelajaran dan Bidang Studi

Kurikulum Akmil mencakup tiga aspek utama:


Akademik

Matematika, fisika, kimia, bahasa Inggris, manajemen pertahanan, ilmu politik, dan sejarah militer.


Militer

Ilmu taktik tempur, strategi perang, navigasi darat, teknik bertempur, perang gerilya, intelijen militer, hingga perang kota.


Jasmani dan Kepemimpinan

Latihan fisik, bela diri, survival, kepemimpinan lapangan, dan psikologi kepemimpinan.


3. Latihan dan Praktek Lapangan

Selain teori, taruna Akmil menjalani berbagai latihan seperti:

  • Latihan Dasar Kemiliteran di hutan, gunung, dan rawa.
  • Latihan Perang Gerilya untuk memahami taktik bertahan dan menyerang.
  • Latihan Kepemimpinan dalam kondisi tempur.
  • Latihan Yudha Wastu Pramuka sebagai ujian akhir sebelum pelantikan.


4. Gelar Akademik


Setelah lulus, taruna Akmil mendapat gelar Sarjana Terapan Pertahanan (S.Tr. Han) dan dilantik menjadi Letnan Dua (Letda). 


***


Sumber: FusilatNews

Halaman:

Komentar

Terpopuler