"Sebanyak 208 juta penduduk kita akan berada di usia produktif, di mana generasi produktif, generasi muda, memiliki proporsi yang lebih besar, sehingga memiliki pengaruh signifikan dalam menentukan arah kemajuan," tegas Gibran.
Gibran optimis, hal tersebut menjadi peluang besar bangsa Indonesia dan menjadi kesempatan emas untuk mengelola Bonus Demografi agar bukan menjadi sekedar bonus, bukan menjadi sekedar angka statistik yang fantastis.
"Bonus Demografi justru sebagai jawaban untuk masa depan Indonesia, di mana faktor penentunya ada di teman-teman semua.Karena kita, generasi muda, bukan sekedar bonus, kita adalah jawaban atas tantangan masa depan. Kita lihat sendiri saat ini, banyak anak-anak muda kita yang sudah tampil di garis depan," Gibran menandasi.
๐๐
[VIDEO]
***
Akademisi UI Sebut Bonus Demografi Tak Otomatis Hasilkan Produktivitas Tinggi
Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), I Dewa Gede Karma Wisana bicara urgensi perlindungan sosial dalam acara โSocial Security Summit 2024โ yang digelar di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Dalam sesi diskusi, Gede memperkenalkan dua kata kunci utama: piramida penduduk dan perak atau silver.
Konsep ini digunakan untuk menggambarkan tantangan dan peluang yang muncul dari fenomena bonus demografi yang sedang dialami Indonesia.
Gede menjelaskan bahwa bonus demografi merujuk pada kondisi ketika jumlah penduduk usia kerja atau produktif melebihi jumlah penduduk muda, anak-anak, dan lanjut usia.
"Ini diklaim sebagai bonus, yaitu ketika jumlah penduduk usia kerja atau penduduk produktif Indonesia itu melebihi penduduk muda, anak-anak, dan penduduk lansia," ujar Gede.
Namun, ia mengingatkan bahwa jumlah penduduk produktif yang besar tidak otomatis menghasilkan produktivitas tinggi.
Kondisi ini hanya dapat tercapai jika penduduk produktif diinvestasikan dan ditingkatkan kemampuan kerjanya.
"Jadi jumlah penduduk produktif yang banyak tidak serta merta akan memberikan hasil, akan memberikan manfaat, akan memberikan produktivitas yang tinggi apabila tidak diinvest, apabila tidak ditingkatkan output kerjanya," jelasnya.
Gede juga memaparkan bahwa piramida penduduk saat ini mengarah pada perubahan besar di masa depan, di mana sekitar 30-40 persen penduduk Indonesia diperkirakan akan masuk kategori lanjut usia (lansia).
"Nah jadi piramida ini mengarahkan kita pada situasi yang berikutnya. Kita akan melihat bahwa sebentar lagi penduduk di Indonesia akan hampir 30-40 persennya itu nanti akan masuk kategori lansia," ungkapnya.
Sumber: Liputan6
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur