EKSKLUSIF! Wawancara Dian Sandi Utama, Pengunggah Pertama Foto Ijazah Jokowi

- Rabu, 07 Mei 2025 | 21:05 WIB
EKSKLUSIF! Wawancara Dian Sandi Utama, Pengunggah Pertama Foto Ijazah Jokowi

POLHUKAM.ID - Perdebatan publik di media sosial terkait ijazah mantan Presiden Joko Widodo semakin panas setelah Dian Sandi Utama, kader Partai Solidaritas Indonesia asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, mengunggah foto di aplikasi X yang disebutnya sebagai ijazah asli Jokowi.


"Buat yang ributin fotocopy ijazah pak @jokowi yang saya upload pada utas. Biar kalian tenang lebarannya ini saya upload yang asli," begitu bunyi unggahan Dian pada akun X-nya, 1 April 2025.


Unggahan yang disertai foto ijazah berwarna Jokowi itu sontak menuai perdebatan nitizen. Ada 56 ribu view dan ribuan komentar pro dan kontra. 


Postingan itu juga membawa Dian terlibat dalam perdebatan di sebuah podcast bersama Roy Suryo dan Rismon Sianipar --dua tokoh yang berkali-kali meragukan keaslian ijazah S1 Jokowi.


Melalui saluran telepon, Selasa sore, 6 Mei 2025, Tempo mewawancarai Dian Sandi Utama perihal unggahannya yang memantik perdebatan publik.


Menurut Dian, foto berwarna ijazah Jokowi yang ia unggah adalah bagian utas tentang keyakinannya pada keaslian ijazah Jokowi. 


Keyakinan itu bermula dari obrolannya dengan Andi Pramaria, yang mengaku sebagai rekan seangkatan Jokowi di Kehutanan UGM.


Menurut Sandi dia pernah bekerja bareng Andi sekitar tahun 2018-2023, saat menjadi tenaga kontrak di Pemerintah Provinsi NTB era Gubernur Zulkieflimansyah. 


Andi saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan NTB. 


"Pak Andi bercerita kuliah bareng Jokowi, dia mengirimkan foto-foto zaman kuliah mereka," kata Sandi, "foto di kelas, di kampus, termasuk foto wisuda."


Pilihan mengunggah cerita Andi Pramaria menurut Sandi lantaran dia prihatin atas perdebatan yang tak sehat di medsos. 


"Yang membahasnya para ilmuwan, tapi perdebatannya tidak berwibawa," katanya.


Postingan para penggugat ijazah Jokowi seperti Roy Suryo dan kawan-kawan, menurut Sandi telah membuat nitizen tak terkendali, terlebih dengan munculnya klaim temuan-temuan menggunakan beragam aplikasi.


"Itu membuat nitizen jadi mudah percaya bahwa ini memang benar palsu, ini yang membuat saya termotivasi untuk tampil," katanya.


"Kalau sekarang kita berkesimpulan itu palsu berdasarkan hasil software-sofware itu, atas dasar aplikasi, lalu bagaimana kita melihat persoalan sejarah?" katanya.


Sandi menyebut keyakinannya pada ijazah Jokowi berdasarkan pendekatan sejarah. 


Halaman:

Komentar

Terpopuler