EKSKLUSIF! Wawancara Dian Sandi Utama, Pengunggah Pertama Foto Ijazah Jokowi

- Rabu, 07 Mei 2025 | 21:05 WIB
EKSKLUSIF! Wawancara Dian Sandi Utama, Pengunggah Pertama Foto Ijazah Jokowi

Untuk memastikan pendiriannya, dia mengklaim tak hanya mendengar pendapat Andi Pramaria, tapi dia juga mencari sumber lain, termasuk mendatangi sumber-sumber sejarah di UGM.


"Pak Rismon membantah keaslian ijazah itu dari sisi digital forensik, sementara Roy Suryo dari sisi telematika,  kalau saya masih pada pendekatan sejarah," katanya. 


"Saya bertemu bukan hanya dengan satu orang, bukan cuma dengan Pak Andi, tapi teman-temannya yang lain. Saya ke UGM untuk mengumpulkan data dan bukti, sampai saya bisa menyimpulkan Pak Jokowi itu masuk UGM 1980 dan wisuda 1985."


Asal Usul Foto Ijazah


Tentang dari mana foto ijazah Jokowi diperoleh, Sandi memilih tak membuka sumbernya. 


Menurut dia, foto yang sama dengan unggahannya, pernah ditampilkan UGM tahun 2022 dalam acara reuni angkatan Jokowi.


Menurut Sandi waktu itu semua alumni yang hadir membawa ijazah masing-masing. 


Karena  berhalangan hadir, ijazah Jokowi ditampilkan di proyektor untuk menandakan kehadirannya. 


"Yang ditampilkan di proyektor itu, sama dengan yang saya tampilkan di X. Bukan foto baru atau dari sumber yang berbeda," katanya.


Perihal keberadaanya sebagai kader PSI, Sandi membantah apa yang dilakukannya lantaran ada perintah Ketua Umum PSI Kaesang yang juga anak Jokowi. 


Dia mengatakan, semua itu berangkat dari keprihatinan semata. 


"Saya ini orang yang mendukung Jokowi dari 2014, 2019, saya ini tim sukses, relawan, pendukung," katanya.


Belakangan postingan Sandi di X masih terus memancing perdebatan publik. 


Postingan itu sempat mempertemukan dia dalam sebuah podcast bersama Roy Suryo dan Rismon


"Saya bertemu dalam podcast diskursus.net, nama acaranya open minded, saya dipertemukan di situ, ada Rismon dan Roy Suryo," kata Sandi.


"Kita menghargai keilmuan para pakar itu, tapi ada sisi sejarah yang tidak bisa kita hilangkan, sebagai pendekatan, sebagai ilmunya. Kalau sekarang kita serahkan keaslian ijazah itu hanya karena faktor-faktor saintifik, berdasarkan software tadi itu, bagaimana nasib orang-orang yang siap bersaksi sampai puluhan orang itu?" katanya.


Sumber: Tempo

Halaman:

Komentar

Terpopuler