POLHUKAM.ID -Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak menyalami para menteri di acara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Batujajar, Jawa Barat menandakan relasi putra sulung Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu dengan para menteri tidak kuat.
Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah ihwal gestur Gibran yang tidak menyalami para menteri dan lebih memilih bersalaman dengan kepala staf.
“Insiden Gibran melewati Zulkifli Hasan, Bahlil, Muhaimin hingga AHY tanpa ramah tamah menandai relasinya di kabinet tidak kuat, utamanya dengan tokoh-tokoh yang berseberangan dengan Jokowi dan dirinya,” kata Dedi kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Senin, 11 Agustus 2025.
Ia menerangkan dari cara Gibran di acara tersebut, tidak mencerminkan seorang pemimpin lantaran dianggap tidak membaur dengan para menteri lainnya.
“Gibran secara mental memang tidak siap memimpin, gesture politiknya terkesan tidak membaur dengan seluruh anggota kabinet,” ucapnya.
Hal ini, lanjut dia, akan beresiko dalam membangun pemerintahan ke depan. Sebab, Gibran seolah tidak memiliki sikap yang ramah terhadap para menteri-menterinya.
“Ini beresiko mengganggu harmoni antar elit di pemerintah, Prabowo sendiri sebagai Presiden menunjukkan sikap sebaliknya, Gibran seharusnya belajar banyak dari Prabowo,” demikian Dedi Kurnia Syah
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Gibran Tak Salami AHY Diduga Imbas Isu Pemakzulan yang Disinyalir dari Partai Biru
Upacara 17 Agustus di Istana Diprediksi Penuh Drama Politik, Jokowi Bakal Absen?
Bukan Hanya AHY, Begini Tatapan Tajam Bahlil Saat Tak Disalami Gibran
Pemberian Abolisi-Amnesti Diduga jadi Penyebab Perubahan Sikap Gibran