Jokowi mengungkapkan kalau di awal 2022, baru ada sekitar tiga negara yang melakukan hal tersebut. Namun dikarenakan ancaman krisis pangan semakin menguat, angka itu terus bertambah hingga mencapai puluhan negara.
Itu disampaikannya dalam sambutannya saat membuka secara resmi Kongres Nasional XXXII dan Sidang Majelis Permusyawaratan Anggota XXXI Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) yang digelar di Samarinda Convention Hall, Kalimantan Timur, Rabu (22/6/2022).
"Hati-hati dengan yang namanya pangan, hati-hati. Hari ini sudah 23 negara sama-sama setop saya enggak mau beras saya kita jual ke ekspor ke negara lain, gandum setop, simpan semuanya karena semuanya jaga-jaga," ungkap Jokowi.
Akibat ancaman krisis pangan tersebut, Jokowi mengatakan bahwa ada prediksi sebanyak 13 juta orang kelaparan hingga 2022. Kepala Negara mengajak masyarakat untuk bersyukur kalau Indonesia tidak kekurangan bahan pangan.
Bahkan untuk beraspun, Jokowi menyebut Indonesia sudah tidak impor lagi sejak tiga tahun lalu.
Bukan hanya beras, terdapat berbagai macam alternatif bahan pangan yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Seperti misalnya sagu, sorgum, porang hingga umbi-umbian.
"Saya hanya ingin titip sampaikan kepada masyarakat pada rakyat bahwa yang namanya sekarang ini jangan sampai ada lahan yang terlantar tidak ditanami apa-apa, tanami, yang gampang-gampang saja," pintanya.
"Karena kita tidak tahu situasi, perubahan iklim dan lain-lain. El Nino, El Nina tidak ngerti kita."
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Desakan Pemakzulan Gibran Diprediksi Bakal Meluas
Posisi Gibran Bikin Nama Indonesia di Mata Dunia Rendah
Puji Kepiawaian Jokowi Kelola Isu Ijazah Palsu, Anas Urbaningrum: Beliau Sukses Secara Politik!
Rekam Jejak Letjen Sutiyoso, Dibela Eks Panglima TNI Usai Dihina Hercules Bau Tanah: Pakai Otak!