Bukan Untung Malah Buntung! Baru Mau Bawa Anies Nyapres, Elektabilitas Nasdem Malah Terkubur Dalam

- Minggu, 26 Juni 2022 | 20:40 WIB
Bukan Untung Malah Buntung! Baru Mau Bawa Anies Nyapres, Elektabilitas Nasdem Malah Terkubur Dalam

"Setelah mengusung Anies sebagai salah satu capres (calon presiden), elektabilitas Nasdem merosot hingga di bawah ambang batas parlemen," ucap Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (26/6/2022). 

Baca Juga: NasDem Siapkan Tiga Paket Capres Buat Jokowi, Anies dan Ganjar Masuk Daftarnya!

Menurut Dendik, pilihan Nasdem sebetulnya sangat rasional mengingat figur Gubernur Jakarta Anies Baswedan menjadi alternatif bagi sebagian publik Indonesia.

Awalnya, arah dukungan NasDem kepada Anies memang memberi insentif elektoral, seperti yang tergambar pada tingginya elektabilitas sejak Desember 2021. Akan tetapi, ketika dukungan resmi diberikan oleh Nasdem, elektabilitas partai ini justru mengalami penurunan tajam.

Ketua Umum Nasdem Surya Paloh pernah mengusulkan duet Anies-Ganjar untuk mengakhiri polarisasi di tengah masyarakat. Akan tetapi, hal itu sangat bergantung pada koalisi yang terbangun dengan partai-partai lain, terlebih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih terikat sebagai kader PDI Perjuangan.

Baca Juga: Pengamat Bongkar Strategi Surya Paloh, Bakal Duetkan Anies dengan Andika Perkasa: NasDem dan PKS Setuju

Posisi unggul elektabilitas partai politik masih ditempati oleh PDI Perjuangan dengan elektabilitas 17,8 persen, disusul Gerindra sebesar 12,4 persen. Selanjutnya terdapat PKB (8,8 persen), Demokrat (8,5 persen), Golkar (7,3 persen), PSI (5,4 persen), dan PKS (5,1 persen). Dengan demikian, hanya tujuh partai politik yang elektabilitasnya berada di atas ambang batas 4 persen.

"NasDem masih harus membuktikan apakah pencapresan Anies tidak mengancam semangat restorasi yang diusung," ucap Dendik.

Halaman:

Komentar