Menurut Refly, pertemuan NasDem, Demokrat, dan PKS beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa koalisi partai tersebut memang tengah berencana untuk mengusung pasangan Anies-AHY pada Pilpres 2024. Namun, wacana pencalonan itu masih berada dalam tahap penjajakan.
"Misalnya, Anies dipasangkan dengan AHY bagaimana respons NasDem dan PKS? Saya rasa PKS oke, karena mereka tak punya tokoh," ujarnya dilansir dari di kanal YouTube Refly Harun, Selasa (28/6/2022).
Refly menilai bahwa kebutuhan untuk penjajakan itu terutama datang dari NasDem. "Apakah Surya Paloh akan berkenan? Walaupun katanya AHY sudah dianggap anak sendiri oleh Surya Paloh," tuturnya.
Advokat itu mengatakan bahwa hal tersebut merupakan salah satu bentuk dinamika politik yang biasa dihadapi sehari-hari. Namun, dinamika politik itu tak membuat publik produktif, karena masih ada pada level elite.
"Elite tak mendekati rakyat, tetapi saling berdekatan di antara mereka untuk memajukan satu pasangan calon," katanya.
Lebih lanjut, Refly menilai bahwa dinamika itu akan terus berlangsung sampai mendekati tahapan awal Pilpres 2024. Sebab, semua partai politik hanya memiliki tiket separuh, kecuali PDIP.
"Semuanya hanya punya tiket separuh dan harus berkoalisi untuk mengusung pasangan capres di Pilpres 2024, sementara PDIP sudah punya tiket utuh," paparnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Sri Radjasa Ungkap Listyo Sigit Persekusi dan Cari Kesalahan Calon Kapolri Pilihan Prabowo
Mengurai Benang Kusut Ijazah Gibran, Entrepreneur Ini Sebut Pembelaan Dian Hunafa Bohong!
Inilah Tiga Jurus Maut Tim Reformasi Internal Polri Untuk Berantas Budaya Buruk Kepolisian
Pakar HTN Feri Amsari: Pemuda Andalkan Bapak, Paman hingga MK, Tak Akan Bertahan Lama!