“Kami akan mengambil jalan tengah ini supaya kemudian tidak ada polarisasi-polarisasi," kata Dasco di DPR RI, Selasa (28/6).
Menurut Dasco, ada tidaknya polarisasi tergantung pada partai politik di Indonesia.
"Saya pikirkan soal polarisasi di dalam pemilu itu nanti tergantung dengan kontestasi dan partai-partai pendukung yang berkoalisi,” kata Dasco.
Wakil Ketua DPR RI ini berharap agar parpol tidak mengusung capres yang dapat menghadirkan kembali polarisasi.
"Kepada semua calon nanti, kita harapkan supaya tidak ada calon-calon kemudian yang bisa membuat polarisasi dan tentunya bagus buat persatuan," katanya.
Dasco menjelaskan, pada pemilu presiden 2019, calon presiden yang diusung partainya, Prabowo Subianto, tidak menghendaki adanya polarisasi.
Sedangkan Anies dan Ganjar, menurut Dasco, belum berkontestasi saat itu.
Seperti yang diketahui, polarisasi menjadi salah satu topik politik yang paling dibahas sejumlah partai politik.
Terbaru, survei Indonesia Polling Stations (IPS) menyatakan, Prabowo justru mendapatkan keuntungan secara elektabilitas akibat perseteruan pendukung Anies dan Ganjar di media sosial. (*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Beathor Suryadi Ungkap Ijazah Jokowi Hasil Cetakan di Pasar Pramuka, Refly Harun: Ngeri-ngeri Sedap
Pakar UI: Pemakzulan Bisa Dilakukan Lewat Konstitusi atau Ekstra Konstitusi, Rakyat yang Bergerak
Profesor BRIN: Pemakzulan Hal Biasa di Indonesia dan Tidak Bisa Sepaket
Jejak Misterius Relawan Asal Solo, Diduga Otak Pembuatan Ijazah di Pasar Pramuka, Menghilang sejak Kasus Bambang Tri