POLHUKAM.ID - Pernyataan Presiden Jokowi soal boleh cawe-cawe di Pilpres 2024 demi negara menjadi perhatian publik. Kritik pun dilontarkan sejumlah pihak karena menilai Jokowi tak etis melakukan itu.
Stafsus Mensesneg, Faldo Maldini, mengungkap cawe-cawe yang dimaksud Jokowi.
"Jadi Pilpres ini, Presiden Jokowi akan memilih jalan untuk ambil bagian. Itu sebagai dari upaya melanjutkan cita-cita dan legacy Pemerintahan hari ini," kata Faldo kepada wartawan, Rabu (31/5).
Kalau memang ingin keberlanjutan hasil pemerintahan saat ini, menurut dia, Jokowi harus cawe-cawe. Memastikan pembangunan tetap sesuai visi negara.
"Apalagi masyarakat puas dan saat ini kita masuk momen 13 tahun yang krusial untuk menjadi negara maju, maka presiden akan ambil bagian untuk cawe-cawe,"
- Faldo Maldini.
"Memastikan apa yang sudah dibangun itu bisa terus dapat terjaga," sambungnya.
Gimana kalau Presiden terlibat segala macam dan seakan menentukan arah Pilpres 2024?
"Bicara soal netralitas pemerintahan, tentu perlu untuk lembaga pengawas pemilu mengambil peran yang lebih optimal agar tidak ada pelanggaran. Kita akan dorong itu dan memastikan independensi dan imparsial lembaga pengawas pemilu," tutur mantan Ketua BEM UI itu.
"Selain itu, Presiden 5 kali menang Pemilu, beliau tahu keterlibatan politik yang etis dan tidak etis. Ini bukan orang kemarin sore dalam politik yang harus anda dikte dan ajari soal etika dan cara berpolitik yang pantas. Ini jagoan elektoral ini," tutupnya.
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Jokowi Lapor Polisi soal Tudingan Ijazah Palsu, Eks Menkumham: Gayanya Senang Playing Victim, Seolah Dizalimi
Prediksi Roy Suryo Cs Bakal Dijerat UU ITE dan Dipenjara hingga 2029, Pengamat: Agar Tak Ganggu Pilpres
Peneliti ISEAS: Jokowi Mengadu ke Parcok Yang Dia Pelihara Sendiri!
Usulan Purnawirawan TNI Ganti Wapres Bukan Kudeta