Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu mengurai alasan kenapa Jokowi tidak nyaman dengan PDIP. Menurutnya, bila Ganjar memenangkan kontestasi demokrasi lima tahunan, dia pasti lebih patuh pada Megawati Soekarnoputri.
Berbeda jika Prabowo yang menang, Jokowi masih bisa mendapatkan keuntungan dari dukungannya kepada Menteri Pertahanan RI yang juga ketua umum partai politik (Gerindra).
“Misalnya Ganjar menang, maka akan taat dan patuh pada PDIP, bukan pada Jokowi. Karena itu wajar-wajar saja jika media Singapura memprediksi bahwa Jokowi lebih condong ke Prabowo,” tandasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Profesor Ikrar Bongkar Bahaya Legacy Jokowi: Syarat Wapres RI Hanya Lulusan SD?
Ijazah Jokowi & Gibran Dikritik Iwan Fals: Bagaimana Jika Ternyata Palsu?
Mengapa Disertasi Dekan Fisipol UGM Tak Satu Pun Sebut Jokowi sebagai Alumni? Ini Fakta di Baliknya
Prabowo Kesal Terus Digelendotin Jokowi, Benarkah Hubungan Mereka Retak?