Tak hanya logo dan atribut partai politik Hensat juga mengungkit pernyataan ketua umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo yang menyebut masyarakat Tionghoa akan mendukung Calon Presiden (Capres) pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kemarin kan Pak Hary Tanu tuh ngomong, Tionghoa tegak lurus, beberapa kawan Tionghoa ngomel juga, terus ada beberapa wartawan nanya 'Bang itu rasis bukan', saya bilang bukan, itu adalah contoh politik identitas," ungkap Hensat.
Hensat mengatakan, selama tidak dipelintir dan digunakan sesuai fungsinya politik identitas sama sekali tidak menyalahi peraturan.
"Politik identitas itu tidak salah selama tidak menggunakan reward dan punishment. Maksudnya gini, kalau pilih Mang Iwan, masuk surga, pilih nggak pilih bang Iwan masuk neraka, itu reward punishment. Itu jangan tuh. Tapi kalau dipake gitu aja ya gapapa," paparnya.
"Orang bahasanya masih Jawa pilih Jawa, Sunda pilih Sunda, tapi jangan begini, kalau Anda Jawa, Anda nggak pilih Jawa, saya keluarkan dari keluarga, ya jangan begitu. Itu yang nggak boleh,” tambahnya memungkasi.
Sumber: populis
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara