POLHUKAM.ID -Partai Golkar diminta menendang Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dari internal kepartaian, akibat pernyataan dia siap menjadi ketua umum (Ketum) di saat wacana musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) mengemuka.
Saran itu disampaikan pengamat politik Jerry Massie. Oa mengamati, LBP tidak patut dipertahankan sebagai kader maupun anggota Partai Golkar.
"Luhut harusnya di tendang dari Golkar. Dia memang berencana sejak lama untuk merebut Golkar," ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (26/7).
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) itu menuturkan, manuver Luhut terbilang mengobar-abrik soliditas internal Partai Golkar jelang Pemilu 2024.
Menurutnya, upaya LBP yang kini menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, tidak terlepas dari strategi rezim memenangkan Pemilu 2024.
"Setelah upaya Moeldoko gagal menjegal Demokrat kini Golkar menjadi Parpol yang ingin dikuasai rezim," tuturnya.
Maka dari itu, pakar komunikasi politik jebolan America Global University itu menyarankan, Golkar harus bersikap tegas kepada kader yang membuat kericuhan di internal partai.
"Bisa saja Jokowi jadi ketua dewan penasehat kalau Luhut mampu mengambil alih kursi Ketum dari Airlangga Hartarto," demikian Jerry menambahkan.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Gibran Tak Salami AHY Diduga Imbas Isu Pemakzulan yang Disinyalir dari Partai Biru
Upacara 17 Agustus di Istana Diprediksi Penuh Drama Politik, Jokowi Bakal Absen?
Bukan Hanya AHY, Begini Tatapan Tajam Bahlil Saat Tak Disalami Gibran
Insiden Gibran Tak Salami Menteri Bukti Relasi di Kabinet Tidak Kuat