POLHUKAM.ID -Keberlanjutan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menuju Pemilu 2024 mulai dipertanyakan, menyusul pertemuan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, pada Kamis kemarin (27/7).
Dalam pandangan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno mengatakan, KIB sebenarnya sudah retak saat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memutuskan mendukung bakal calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo.
"Secara prinsip kan KIB sudah bubar terutama setelah PPP berkoalisi dengan PDIP," kata Adi saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (28/7).
Adi menambahkan, peta dukungan terhadap calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih sangat dinamis. Koalisi yang saat ini terbentuk diyakini masih bisa berubah.
"PAN dan Golkar sudah bisa jadi poros sendiri. Tergantung kesepakatan kedua partai ini untuk bikin poros keempat atau tidak," kata Adi Prayitno.
Poros keempat ini memang berpeluang terwujud. Lantaran Golkar dan PAN tak perlu pusing memikirkan ambang batas pencalonan atau presidential threshold 20 persen. Sebab pada Pemilu 2019, partai yang dikomandani Airlangga Hartarto itu mendapat 85 kursi, sementara PAN 44 kursi.
Sejauh ini, baik Golkar maupun PAN belum memberi sinyal bakal menyatukan kekuatan mereka menuju Pemilu 2024.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
DPR RI Protes Rencana Dedi Mulyadi Sekolahkan Siswa Bermasalah ke Barak Militer
Desakan Pemakzulan Wapres Makin Nyaring, Aktivis 98: Kehadiran Gibran Sejarah Buruk bagi Orang Waras
Waketum Projo Kelabakan Ditanya Roy Suryo soal Ijazah Asli Jokowi
IRONI! Gegara Sang Ayah Dukung Pemakzulan Gibran, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo Putra Try Sutrisno Kini Dimutasi