POLHUKAM.ID -Pengamat politik Rocky Gerung buka suara soal 16 narapidana korupsi mendapatkan remisi HUT ke-78 Republik Indonesia.
Rocky menilai, masyarakat tidak dapat disalahkan jika menunjukkan kemarahan dan Presiden Joko Widodo harus melakukan protes pada hal tersebut.
"Jadi kita bayangkan, publik marah enggak tuh dengan keadaan begini. Apa yang mau dikatakan oleh Pak Jokowi sebagai presiden. Seharusnya dia protes," kata Rocky dalam pernyataannya, dikutip Liberte Suara, Senin (21/8/2023).
Pasalnya, ujar Rocky, koruptor memiliki perbedaan dengan maling biasa. Koruptor adalah orang yang tetap merampok dalam keadaan "kenyang".
"Koruptor itu artinya orang yang udah kenyang masing merampok uang negara, uang rakyat. Kalau maling itu biasanya perutnya kosong," jelas Rocky.
Mantan dosen Universitas Indonesia itu menyebut remisi terhadap belasan koruptor menjadi bukti bagi rakyat bahwa negara dan pemerintah Jokowi abai tentang korupsi.
"Jadi bagian busuk ini sebetulnya yang jadi panduan publik untuk melihat bahwa negara kita, Republik Indonesia atau pemerintah Pak Jokowi memang enggak peduli dengan korupsi," tuturnya.
Bahkan, pegiat media sosial itu meyakini kondisi yang terjadi semacam ini merupakan peristiwa ajaib.
"Koruptor dapat remisi ini ajaib dan mestinya para koruptor juga mengatakan kami tidak akan terima remisi karena mereka sadar merampok uang negara bukan berupaya membujuk pejabat negara," pungkasnya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Sri Radjasa Ungkap Listyo Sigit Persekusi dan Cari Kesalahan Calon Kapolri Pilihan Prabowo
Mengurai Benang Kusut Ijazah Gibran, Entrepreneur Ini Sebut Pembelaan Dian Hunafa Bohong!
Inilah Tiga Jurus Maut Tim Reformasi Internal Polri Untuk Berantas Budaya Buruk Kepolisian
Pakar HTN Feri Amsari: Pemuda Andalkan Bapak, Paman hingga MK, Tak Akan Bertahan Lama!