"Tentu ini akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki strategi pemenangan buat Ganjar Pranowo," sebutnya.
Ditegaskan Said, Anies bukanlah kompetitor yang patut diremehkan. Baik Ganjar dan Anies, menurut Said merupakan dua sosok cerdas.
Apalagi keduanya merupakan satu almamater di Universitas Gajah Mada (UGM). Said justru mengandaikan Ganjar dan Anies bisa menjadi satu kekuatan.
"Apalagi jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan, sama-sama masih muda, cerdas, dan enerjik," kata Said.
Sementara itu terkait perolehan elektabilitas Ganjar, Said mengatakan pihaknya bersyukur lantaran mengalamai kenaikan. Ia memandang kenaikan elektabilitas itu tidak terlepas dari upaya PDIP, relawan dan Ganjar sendiri dalam menggalang dukungan rakyat.
"Tugas kami semua, termasuk PPP, Perindo dan Hanura solid bergerak semakin menaikkan elektabilitas Ganjar Pranowo. Kami akan terus bekerja keras mengambil hati rakyat, mengajak kompetisi sehat dengan beradu rekam jejak, dan gagasan, bukan hanya gimmick," ujar Said.
Diketahui, survei Litbang Kompas dilakukan pada 27 Juli - 7 Agustus 2023 dengan melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Metode ini diklaim memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian kurang lebih 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Selanjutnya bagaimana peluang duet Ganjar-Anies?
Sumber: suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara