Apalagi, calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan disebut pengkhianat setelah meninggalkan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).
"Ini ada pesan politik kepada SBY, pesan politik kepada Demokrat, jangan terlampau berlebihan menyerang dan men-downgrade Anies Baswedan dan Partai NasDem," jelasnya.
"Dalam tahun politik, pernyataan pengkhianat, musang berbulu domba, itu secara tidak langsung kan men-downgrade kredibilitas Anies sebagai calon presiden di 2024 yang akan datang," sambung Adi.
Namun demikian Adi mengapresiasi bahwa NasDem batal melaporkan SBY ke polisi. Ia menyebut, hal semacam itu lumrah dalam politik.
"Kita mengapresiasi karena laporan ke polisi ini kemudian dibatalkan gitu ya ataupun digagalkan karena bagi saya persoalan politik itu sekeras apa pun tidak boleh dibawa ke persoalan-persoalan hukum," terang dia.
"Ya tuduh-menuduh, ada pengkhianatan, ada tikungan, ada harapan palsu dan seterusnya adalah hal lumrah dalam politik kita," pungkas Adi.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara