Namun, Anies mencatat bahwa Surya Paloh, dalam percakapan mereka, tidak menolak AHY sebagai cawapres.
Paloh sebaliknya menyarankan agar deklarasi bakal cawapres tidak dilakukan dalam waktu dekat. Surya Paloh berpendapat bahwa pencalonan dapat dilakukan lebih lanjut, bukan pada saat itu.
"Saya sampaikan kepada Surya Paloh, dan ketika mendengar itu, beliau tidak menolak, tapi beliau mengatakan begini, 'Itu adalah opsi yang boleh kita lakukan pencalonan di ujung, tapi tidak sekarang'," tutur Anies.
Pada waktu itu, Surya Paloh meminta Anies untuk memutuskan kapan akan melakukan deklarasi bakal cawapres, dan ia mengusulkan agar keputusan tersebut diambil setelah Anies menjalani ibadah Haji.
Sementara itu, Partai Demokrat menekankan agar Anies segera menggelar deklarasi cawapres. Sampai selanjutnya cabut dukungan dari Anies dan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (akronim: KPP).
Keputusan tersebut diambil setelah Partai Demokrat mengadakan rapat Majelis Tinggi Partai yang dipimpin oleh Ketua MTP, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Partai Demokrat mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024. Demokrat tidak lagi berpartisipasi dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan karena adanya pelanggaran kesepakatan yang telah dibangun selama ini," ungkap Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Malarangeng, Jumat (1/9/2023). [*]
Saat ini, Anies telah membentuk pasangan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dan keduanya telah secara resmi dideklarasikan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden pada Sabtu (2/9) di Surabaya, Jawa Timur.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara