POLHUKAM.ID -Tayangan azan yang menampilkan bakal Capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, di salah satu televisi swasta nasional, dikritik banyak pihak, karena dianggap sebagai politisasi agama.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, mengatakan, publik sudah cerdas dalam memberikan penilaian.
"Publik sudah cerdas, tahu kok mana iklan sabun, iklan sampo, iklan politik, apalagi di tayangan azan, tahu itu," katanya, di markas PKB, Jalan Raden Saleh Raya, Jakarta Pusat, Senin (11/9).
Gus Jazil, sapaan akrabnya, mengaku tidak masalah Ganjar menjadi model azan. Bahkan dia menyarankan sesekali Ganjar juga bisa menjadi imam.
"Supaya "Amin" (Anies-Muhaimin) kita jelas, keras," sindir Wakil Ketua MPR RI itu.
Sementara itu, pemerintah lewat Kementerian Agama, kerap kali mengingatkan masyarakat atau siapapun untuk tidak melakukan politik identitas.
Bahkan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, juga tegas meminta masyarakat jangan memilih calon pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik untuk memperoleh kekuasaan.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Mutasi Anak Try Sutrisno Disorot Usai Isu Pemakzulan Gibran, Pengamat: Beraroma Politis yang Kuat
DPR RI Protes Rencana Dedi Mulyadi Sekolahkan Siswa Bermasalah ke Barak Militer
Desakan Pemakzulan Wapres Makin Nyaring, Aktivis 98: Kehadiran Gibran Sejarah Buruk bagi Orang Waras
Waketum Projo Kelabakan Ditanya Roy Suryo soal Ijazah Asli Jokowi