POLHUKAM.ID - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais menilai Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membuka peluang bagi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk maju menjadi cawapres adalah upaya dari Jokowi untuk menyelamatkan diri dan keluarganya pasca lengser dari kursi presiden.
"Jokowi dengan kegiatan cawe-cawenya tanpa henti memang sedang mencoba menyelamatkan diri dan keluarganya pasca Oktober 2024," kata Amien disitat dari akun Youtube-nya.
Ia menilai Jokowi sudah tahu kalau setelah lengser dari presiden, ia tidak akan dipuji-puji lagi seperti saat masih menjabat.
"Nah Jokowi tidak bodoh-bodoh amat dalam membaca nasib buruk yang Insya Allah akan menerkam diri dan keluarganya ketika dia sudah tidak dipuja-puja seperti sekarang, karena sudah tidak punya kekuasaan lagi," tambahnya.
Mantan Ketua MPR itu pun menyebut kalau Jokowi kelak akan dikejar pertanggungjawabannya usai tidak lagi menjadi presiden.
"Insyaallah akhir kehidupannya tragis, sangat tragis. Bisnis anak-anaknya lewat korupsi dan gratifikasi hampir pasti segera menyergap mereka. Gurita bisnis anak-anaknya antara lain katering Cilipari, Markobar ya enggak begitu laku, Mangkokku Indonesia dan lain sebagainya," tambahnya.
Menurutnya, dengan meloloskan Gibran lewat putusan MK, maka MK kini telah menjadi 'Mahkamah Khianat'.
"Gibran yang masih ingusan meminjam istilah Panda Nababan bisa ikut nyapres atau nyawapres maka MK telah menjadi Mahkamah Khianat,"
"Mengapa para anggota MK tidak sedikit takut dilaknat. Siapa pun capres yang mengambil Gibran sebagai cawapresnya itu sesungguhnya sedang membeli kekalahan, kerugian politik dan resep kehancuran," tutupnya.
Sumber: wartaekonomi
Artikel Terkait
Negara akan Chaos jika Ijazah Jokowi Terbukti Palsu
Beathor Suryadi Ungkap Ijazah Jokowi Hasil Cetakan di Pasar Pramuka, Refly Harun: Ngeri-ngeri Sedap
Pakar UI: Pemakzulan Bisa Dilakukan Lewat Konstitusi atau Ekstra Konstitusi, Rakyat yang Bergerak
Profesor BRIN: Pemakzulan Hal Biasa di Indonesia dan Tidak Bisa Sepaket