POLHUKAM.ID -Politisi Demokrat, Rachland Nashidik melontarkan cuitan yang menyebut kritik terhadap Jokowi saat ini bukan lagi kepada kebijakannya, tetapi lebih mengarah kepada pribadi dan keluarganya.
Hal itu dibantah oleh Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan. Menurutnya, saat ini publik tetap mengkritisi kebijakannya.
“Kritik kepada Jokowi masih tetap sebatas pada kebijakannya. Kali ini kebijakan dinasti politik yang menggunakan MK untuk mengubah UU pemilu terkait open legal policy, yang bukan merupakan wewenang MK.
Artinya MK melanggar konstitusi, sehingga membawa #IndonesiaKrisisKonstitusi,” ungkap Anthony dalam akun media sosial X pribadinya, Sabtu (21/10).
Maka dari itu, dia menegaskan tidak benar apabila kritik kepada Jokowi telah bergeser untuk pribadi dan keluarganya.
“Jadi tidak benar pendapat bahwa kritik kepada Jokowi telah bergeser dari kritik kebijakan menjadi personalisasi, karena mencalonkan Gibran jadi cawapres,” jelasnya.
“Yang dikritik publik adalah proses mencalonkan Gibran sebagai cawapres yang melanggar konstitusi,” tandasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Mendagri Tito Dicurigai Memihak Gubernur Sumut
Negara akan Chaos jika Ijazah Jokowi Terbukti Palsu
Beathor Suryadi Ungkap Ijazah Jokowi Hasil Cetakan di Pasar Pramuka, Refly Harun: Ngeri-ngeri Sedap
Pakar UI: Pemakzulan Bisa Dilakukan Lewat Konstitusi atau Ekstra Konstitusi, Rakyat yang Bergerak