Adib, sapaan akrabnya menilai ada unsur politik dalam keputusan BUMN tidak mensponsori Formula E.
"Sebab, Formula E merupakan pergelaran milik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan," ujar Adib dilansir dari GenPI.co, Sabtu (4/6).
Adib menilai memang ada peran Presiden Jokowi dalam perhelatan Formula E.
Namun, peran Anies dalam perhelatan tersebut lebih besar ketimbang Jokowi.
"Pemerintah memberikan anggaran dan membebaskan tanah," jelasnya.
Oleh karena itu, Adib menilai tidak terlibatnya BUMN dalam Formula E merupakan cara untuk menghentikan popularitas Anies.
"Hal ini untuk mengganjal Anies saja," kata Adib.
Adib meyakini Anies bisa mendapat banyak dukungan jika berhasil bertahan tanpa bantuan BUMN.
"Saya mengamini, simpati publik makin besar kalau Anies bisa survive dan menyukseskan pergelaran ini tanpa BUMN," ujar Adib. (*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Jejak Misterius Relawan Asal Solo, Diduga Otak Pembuatan Ijazah di Pasar Pramuka, Menghilang sejak Kasus Bambang Tri
Partai Ummat Bergolak, Kader Gugat AD/ART
4 Pulau Sengketa Aceh dan Sumut Kembali Disorot, Pakar Hukum Dukung Evaluasi Ulang
Keputusan Mendagri Soal Empat Pulau Aceh Jahat dan Harus Dicabut