Direktur eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, memaparkan, pada simulasi pertama terdapat tiga paslon yakni Ganjar dipasangkan dengan Menteri BUMN Erick Thohir, melawan pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani, kemudian pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Dalam simulasi ini, Ganjar-Erick memperoleh angka elektabilitas 27,6 persen, diikuti pasangan Prabowo-Puan 20,7 persen dan Anies-AHY 17,9 persen," kata Hanta di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (9/6/2022).
Kemudian, simulasi kedua terdapat tiga pasangan calon lagi dengan formasi berbeda yakni Ganjar dipasangkan dengan Sandiaga melawan pasangan Prabowo-Erick Thohir, kemudian Anies Baswedan dipasangan dengan Puan.
Hasilnya pasangan Ganjar dengan Sandiaga unggul dengan 26,7 persen, lalu Prabowo-Erick 22,5 persen dan Anies-Puan 12,2 persen.
Terakhir, simulasi ketiga, pasangan Ganjar-Erick melawan Prabowo-Puan dan Anies-Sandi unggul dengan angka 26,4 persen. Prabowo-Puan Maharani 19,8 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno 18,9 persen. 20,0 persen tidak tahu atau tidak jawab.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara