POLHUKAM.ID - Mayjen (Purn) Soenarko, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) mengkritik keras Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dengan sebutan pembohong dan penjilat.
Soenarko mengatakan, “Luhut itu pembohong dan penjilat. Dan pembohongnya Luhut kurang lebih sama dengan Joko Widodo (Jokowi),” kata Soenarko di Santana TV beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Soenarko menyoroti pernyataan Luhut terkait pandemi Covid-19.
Ia mengungkapkan bahwa Luhut pernah menyatakan perusahaannya tidak terlibat dalam pengadaan alat kesehatan.
“Luhut berkata seperti itu sudah berkali-kali, seperti saat Covid-19 di mana ia mengatakan perusahaannya tidak terlibat dalam alat-alat kesehatan, ternyata ditemukan fakta perusahaan terlibat pengadaan alkes,” tegas Soenarko.
Selain itu, ia juga menyinggung pernyataan Luhut yang mengklaim memiliki big data yang menunjukkan bahwa rakyat Indonesia menginginkan Presiden Jokowi untuk menjabat tiga periode.
“Luhut pernah mengatakan bahwa Jokowi kalau jadi tentara itu Kopassus. Ini namanya menjilat,” tambahnya.
Pernyataan tersebut sontak memicu reaksi beragam dari masyarakat.
Beberapa pihak menilai kritik Soenarko sebagai bentuk keberanian seorang purnawirawan dalam menyuarakan ketidakpuasan terhadap elite politik.
Namun, ada juga yang menganggap pernyataan ini cenderung subjektif dan tidak berdasar.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara