Menarik! Terjebak Reza Indragiri, Rismon Sianipar Akui Bukan Ijazah Jokowi Yang Palsu, Tapi...

- Selasa, 03 Juni 2025 | 16:35 WIB
Menarik! Terjebak Reza Indragiri, Rismon Sianipar Akui Bukan Ijazah Jokowi Yang Palsu, Tapi...




POLHUKAM.ID - Rismon Sianipar terjebak pertanyaan Reza Indragiri, ia pun mengakui bahwa selama ini ijazah Jokowi tidak palsu.


Pasalnya Rismon dan Roy Suryo tidak meneliti ijazah fisik Jokowi.


Ia hanya meneliti foto ijazah yang diposting akun media sosial X, Dian Sandi Utama.


Pertanyaan itu pula yang dipertanyakan penyelidik ketika Rismon Sianipar diperiksa Polda Metro Jaya.


"Cara mendapatkan dari sumber yang kami periksa yaitu dua hal, pertama lembar ijazah Jokowi yang diupload Dian Sandi dan ditulis tulisan asli gitu kan," katanya.


Penyelidik pun mempertanyakan cara Rismon bisa mendapat konfirmasi dari Jokowi bahwa foto tersebut merupakan ijazah aslinya.


"Nah itu diminta bagaimana anda mengkonfirmasi ke pak Jokowi bahwa itu adalah asli," katanya.


Rismon pun tak bisa menjawab pertanyaan. Pada penyelidik ia mengaku hanya menjawab pertanyaan netizen soal klaim Dian Sandi yang menyatakan bahwa ijazah dalam foto tersebut adalah asli.


"Saya bilang saya kan hanya menjawab di media sosial bahwa over kliam terhadap sesuatu apa lagi objek digital itu harus kita berikan edukasi pada publik," katanya.


Rismon mengaku menguji foto Dian Sandi menggunakan sejumlah aplikasi.


"Hanya karena kader PSI mengatakan itu asli dengan oh ini ijazah pak Jokowi asli, bukan berarti itu harus asli. Kita harus uji dengan parameter dan tools dengan ELA," tambah Rismon.


Reza Indragiri pun mempertanyakan kesimpulan Rismon yang menyatakan bahwa ijazah Jokowi palsu, hanya berdasarkan foto Dian Sandi.


Sedangkan Rismon sebelumnya mengaku tidak pernah sama sekali memegang bentuk fisik ijazah Jokowi.


"Kesimpulannya ijazah itu palsu ? bagaimana mungkin bisa sampai simpulan ijazah palsu. Bang Rismon sendiri mengakui kan bang Rismon tidak pernah memegang ijazah Jokowi kan," kata Reza.


Rismon mengatakan niatnya hanyalah untuk memberi edukasi pada masyarakat.


"Saya ingin mengedukasi publik bahwa apa yang diklaim di medsos Dian Sandi ini ijazah Jokowi asli, fotonya ini, ya saya bantah," katanya.


Ia berkukuh hasil pengujian lewat aplikasi menyatakan bahwa foto ijazah Jokowi postingan Dian Sandi adalah palsu.


"Bahwa berdasarkan ELA itu banyak sekali potensial edit. Terutama copypaste, sebaran dari kompresinya itu tidak seragam, maka itu potensial edit sangat tinggi. Bahkan saya uji hampir 70 persen, lewat 50 persen maka kita harus menyimpulkan itu cenderung fake," katanya.


Reza Indragiri mengatakan kesimpulannya berarti bukan ijazah Jokowi yang palsu, melainkan foto postingan Dian Sandi.


"Mungkin akan aman kalau kalimat bang Rismon bukan ijazah Jokowi palsu. Kalimatnya begini ijazah Jokowi yang diperlihatkan oleh Dian Sandi itu palsu. Nah itu baru mungkin," kata Reza Indragiri.


Ternyata Rismon Sianipar setuju. Ia mengakui bahwa selama ini yang palsu bukan ijazah Jokowi, melainkan foto postingan.


"Memang itu kan, kan selalu dalam apa, ijazah Jokowi yang diklaim asli oleh Dian Sandi kita harus jawab, lewat apa ? Ya bukan lewat subjektif oh itu palsu. Ada tools, error level analisis, mendeteksi sebaran kompresi dari citra digital itu. Dan memang banyak sekali terdeteksi itu hasil editan," kata Rismon.


"Kalau polisi punya ahli kan pasti juga medeteksi yang sama. Jadi itu mejawab yang di media sosial kita harus hati-hati, siapapun mengatakan itu klaim ya sudah kita uji," tambahnya.


Ahli Digital Forensik dan Pakar IT, Josua M Sinambela menerangkan objek penelitian tidak bisa barang fisik lalu difoto dan foto tersebut yang diuji.


"Pemeriksaan digital forensik hanya bisa dilkukan pada dokument atau data digital. Misal ada foto kemudian anda foto jadi digital kemudian anda analisi ELA dan lainnya, itu tidak berdasar. Tidak bisa dilakukan analisis terhadap ini, terutama masalah keaslian," katanya.


"Misalnya ijazah terus difoto kemudian dianalisis dan itu membuktikan bahwa ini palsu atau tidak," tambah Josua.


Menurutnya foto tersebut hanya bisa digunakan sebagai petunjuk.


"Foto yang bisa kita gunakan hanya untuk melihat petunjuk siapa yang mengeluarkan ijazah tersebut, tanggal berapa, siapa yang tandatangan, ada capnya atau tidak. Nanti bis dibandingkan ijazah Jokowi atau Rismon misalkan. Ijazah Rismon sama gak dengan. Kita gak bisa melakukan analisis yang berbau digital forensisk karena dokumennya," kata Josua.


Sumber: Tribun

Komentar