Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung soal tradisi politik yang harusnya dipahami semua pihak.
Menurutnya, semua partai politik seharusnya mengedepankan kadernya untuk digembleng menjadi seorang calon pemimpin. Bukan justru sebaliknya.
"Dalam tradisi berpolitik, partai punya tugas untuk menggembleng setiap anggota dan kadernya, bukan membajak kader dari partai lain dan itulah bagian dari prinsip yang harus dikedepankan," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Jumat (10/6/2022).
Ia mengatakan, PDIP tidak akan gegabah dalam menentukan calon pemimpin. Menurutnya, semua harus menunggu momentum tertentu.
"Ya PDIP Perjuangan bergerak sesuai dengan momentum, sesaui dengan tahapan Pemilu yang ditetapkan," tuturnya.
Lebih lanjut, Hasto menegaskan, pihaknya tidak akan mendorong agar kadernya disalip oleh partai-partai politik lain.
Menurutnya, semua baiknya bekerjasama dan saling bergotong royong. Baik dalam hal politik maupun membantu rakyat.
"Kita tidak mendorong adanya salip-menyalip di dalam politik itu, tetapi kerjasama politik gotong royong dalam politik untuk menyelesaikan masalah rakyat yang begitu banyak dan tanggung jawab kita bersama. Itu yang didorong oleh PDIP Perjuangan," tandasnya.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Upacara 17 Agustus di Istana Diprediksi Penuh Drama Politik, Jokowi Bakal Absen?
Bukan Hanya AHY, Begini Tatapan Tajam Bahlil Saat Tak Disalami Gibran
Insiden Gibran Tak Salami Menteri Bukti Relasi di Kabinet Tidak Kuat
Pemberian Abolisi-Amnesti Diduga jadi Penyebab Perubahan Sikap Gibran