POLHUKAM.ID -Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi dianggap tidak cocok menjadi ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) lantaran memiliki ideologi nasionalis bukan religius.
Hal itu disampaikan analis komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga tentang peluang Jokowi menjadi ketua umum PPP.
"Jokowi yang nasionalis tentu tak sejalan dengan PPP yang menganut religius," kata Jamiluddin kepada RMOL, Minggu 8 Juni 2025.
"Perbedaan ideologis itu tentu aneh bila Jokowi memimpin PPP," sambungnya.
Ia menambahkan, jika Jokowi menerima panggilan menjadi ketua umum PPP, maka bisa jadi akan muncul penilaian publik bahwa Presiden RI periode 2014-2024 itu mengambil jabatan yang tidak sesuai ideologinya.
"Jokowi akan dinilai sosok yang menerima jabatan apa saja tanpa melihat kesesuaiannya," tutupnya
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Gibran Tak Salami AHY Diduga Imbas Isu Pemakzulan yang Disinyalir dari Partai Biru
Upacara 17 Agustus di Istana Diprediksi Penuh Drama Politik, Jokowi Bakal Absen?
Bukan Hanya AHY, Begini Tatapan Tajam Bahlil Saat Tak Disalami Gibran
Insiden Gibran Tak Salami Menteri Bukti Relasi di Kabinet Tidak Kuat