WADUH! Peneliti Jepang Ungkap Rismon Sianipar Hanya Penulis Pembantu, Kasta Terendah dan Ijazahnya Diragukan?

- Senin, 09 Juni 2025 | 20:50 WIB
WADUH! Peneliti Jepang Ungkap Rismon Sianipar Hanya Penulis Pembantu, Kasta Terendah dan Ijazahnya Diragukan?




POLHUKAM.ID - Peneliti Sistem Informasi dari Hokaido Jepang, Rony Teguh menemukan fakta terkait dengan riwayat pendidikan Rismon Sianipar, Ahli Forensik Digital rekan Roy Suryo yang menuduh ijazah Jokowi palsu.


Menurut Rony, ijazah Rismon Sianipar yang diklaim dari universitas di Jepang tidak ditemukan.


Rony menerangkan biasanya mahasiswa yang mendapat beasiswa di Jepang mengajukan program study B1, Master dan Doctoral.


Nantinya, kata dia pihak universitas di Jepang akan menguji mahasiswa tersebut, apakah mampu atau tidak dalam menempuh pendidikan.


"Biasanya kalau ada ketidakmampuan, maka grade kita diturunkan, kita masuk dulu ke riset student," kata Rony di Crispy Channel.


Menurut Rony Teguh, ia mendapat temuan terkait prosiding milik Rismon Sianipar yang ditulis tahun 2006.


Prosiding merupakan kumpulan makalah atau artikel dari seminar, konferensi, atau pertemuan ilmiah lainnya.


"Orang ini atau penuduh ini memiliki hanya satu prosiding. Prodising itu tingkat kasta terendah dalam sebuah penelitian karena dia hanya menampilkan data baru yang belum bisa dijadikan paper utama," jelasnya.


 Selain itu Rismon Sianipar juga menjadi penulis nomor empat dalam paper.


"Biasanya penulis ke 4 itu penulis pembantu. Hanya bantu, kadang ngedit, yang menjadi penulis utama The First Outers itu penulis utamanya. dia bekerja dari analisis, menulis, memverifikasi sampai disodorkan ke profesornya," katanya.


Rony Teguh mengaku telah mengecek tesis milik Rismon Sianipar.


Dan hasilnya, tidak ditemukan di Yamaguchi University.


"Saya juga melihat ini ada kecurigaan, bukan hanya curiga tapi sudah dipastikan 100 persen. Saya cek ke Yamadai, Yamaguchi Daigaku universitas di Yamaguchi. Saya tulis dalam bahasa Jepang bahwa yang bersangkutan tesis dengan master yang tertulis di CV itu tidak ada," katanya.


Menurutnya sistem di Jepang akan memeriksa ke semua jaringan.


"Di Jepang itu sewaktu dia menerima informasi dia mengevaluasinya bertingkat. Dia cek ke fakultas bahkan departemen jurusannya, dan itu tidak ditemukan sama sekali," kata Rony Teguh.


Ia bahkan tertawa ketika membahas ijazah Rismon yang diklaim berasal dari Yamaguchi Jepang.


"Ijazahnya ini," kata Rony sambil tertawa.


Dia menerangkan ijazah Jepang dikeluarkan dalam dua bahasa, Kanji dan Bahasa Inggris.


"Jadi kalau ngedit yang Bahasa Inggrisnya aja yang nipu-nipu lah. Tapi kalau kanjinya punya presisi dan otentikasi sangat sulit dilakukan modifikasi dan mereka punya standar untuk pengecekan," katanya.


Rismon Sianipar memang sudah menunjukan ijazah Jepang lewat live di kanal Youtube Balige Academy.


Saat itu dia mengklaim ijazah miliknya asli karena dicap basah.


"Dicap basah katanya kemarin, cuma kertasnya warna putih. Kertas di Yamaguchi itu warna kuning," katanya.


Rismon juga sempat menunjukan transkrip nilai yang ia peroleh.


 "Transkrip yang asli untuk seluruh unversitas itu biasanya ada kolomnya. Ada nama, tempat tanggal lahir, nomor mahasiswanya, ada sabujek kornya yang diambil. Sebelahnya tahun yang diambil, di sebelahnya ada nilainya. Baru dicap di bawah," katanya.


Sedangkan milik Rismon, Rony merasa aneh.


"Nah yang kemarin itu agak aneh sedikit saya melihat karena tidak sama dengan transkrip nilai biasa kami gunakan. Nah itu yang tahun dulu juga sama formatnya," katanya.


Sementara Rismon Sianipar mengatakan telah melaporkan tuduhan dari Josua M Sinambela dan Rony Teguh pada pihak pengacara.


"Latar belakang pendidikan sudah saya laporkan ke pengacara tapi kita hemat energi, setelah ini baru kita laporkan pencemaran nama baik," kata Rismon di Youtube Mosato Doc.


Ia menekankan sudah menunjukan ijazahnya.


"Sudah saya tunjukan sertifikat saya dan transkrip nilai bahwa saya memiliki 7 mata kuliah. Kalau gak salah S-nya 3 atau 4, IPK saya 4. Itu syarat dari pendidikan saya," katanya.


Di lain kesempatan saat di Youtube Sentana, Rismon menantang Josua  dan Rudy untuk bertemu bertatap muka saling menguji ijazah Jokowi.


"Mentalitas orang kalau di online seolah hebat, kalau face to face itu masalah mental lho. Saya sudah sering berhadapan dengan orang di online itu seolah ngomong selangit. Contoh Silfester, kemarin ketemu juga jaga sikap. jadi jangan apa," katanya.


"Datang ke sini ayo bawa program mu , saya bawa program saya, komputer saya," tambah Rismon Sianipar.


Ia bahkan menawarkan membantu mencari sponsor untuk akomodasi.


"Bilang kalau minta gratis, biar saya cari sponsor," katanya.


Sedangkan Roy Suryo meledek Josua M Sinambela.


"Dia mungkin bisanya nyanyi diobok-obok aja itu," kata Roy Suryo.


👇👇



Sumber: Tribun

Komentar

Terpopuler