Melansir dari Cointelegraph, Jumat (17/06), dalam sebuah tweet yang dibagikan di Tuesda, Presiden Faustin-Archange Touadéra menegaskan kembali keputusan negaranya untuk menjadikan Bitcoin sebagai mata uang legal. Dia menyatakan bahwa:
"Memahami Bitcoin sangat penting untuk mengakui kekuatan disruptifnya untuk membawa kemakmuran jangka panjang."
"Matematika tidak memperhitungkan emosi manusia. Generasi mendatang akan melihat ke belakang pada saat-saat ini untuk [merayakan] kekuatan & persatuan kita dalam memilih jalan yang benar selama masa-masa sulit," tambahnya.
Saat ini, pasar cryptocurrency sedang menghadapi salah satu pasar beruang terpanjang dan terdalam dalam sejarah. BTC, mata uang digital terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, turun hampir 70% dari level tertinggi sepanjang masa di 68.789 dolar yang dicapai pada November 2021, menurut data dari Cointelegraph Markets Pro.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid