Keran Ekspor CPO Dibuka, Buat Potensi IPO Perusahaan Sawit Semakin Besar

- Jumat, 17 Juni 2022 | 15:10 WIB
Keran Ekspor CPO Dibuka, Buat Potensi IPO Perusahaan Sawit Semakin Besar

Head Of Equity Research PT Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto, mengatakan selain dukungan dari kenaikan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), kinerja produsen minyak sawit akan meningkat karena pemerintah telah mengembalikan kebijakan ekspor CPO. 

“Ini (membuka kembali ekspor-red) menjadi potensi besar bagi saham-saham yang mau IPO. Tetapi memang perlu dicermati juga iklim investasinya bagaimana. Tapi kalau emiten sawit sih, saat ini sedang booming, pasti ada saja yang mau beli,” ujarnya, di Jakarta, Jumat (17/6/2022). 

Baca Juga: Pakistan, Pasar Potensial CPO dan Minyak Goreng Indonesia

Sebelumnya, di awal tahun pemerintah menaikkan batas maksimal ekspor (domestic market obligation/DMO) dari 20 persen menjadi 30 persen dari total produksi. Saat ini, kebijakan kembali ke DMO 20 persen sejak 23 Mei 2022. 

Dia mengatakan untuk saham emiten sawit yang sudah terlebih dahulu tercatat di Bursa Efek Indonesia hampir semua mencatatkan kenaikan harga. Dia mencontohkan, sejak awal tahun, harga saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik dari 9.000 menjadi 12.000 per saham. Saham PT London Sumatera Tbk (LSIP) menguat dari 1.100 menjadi 1.200 per saham. 

Namun, David mengemukakan kenaikan harga saham emiten sawit memang tidak sebesar kenaikan harga CPO. Kondisi ini, menurutnya, terjadi karena pasar masih mencermati konsistensi kebijakan pemerintah. Sejumlah perusahaan sawit juga masih perlu waktu menegosiasikan kontrak baru yang sempat terputus akibat kebijakan menambah kuota larangan ekspor di awal tahun. 

“Potensi kenaikan harga saham emiten sawit besar. Tetapi belum melonjak karena adanya kebijakan tadi. Nanti ada ngga boleh ekspor, ada DMO dan sebagainya. Ini yang membuat harganya melonjak tidak terlalu signfikan,” ujar David yang juga Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI). 

Baca Juga: Sangat Berperan, Kemenkeu Sebut Sektor Sawit Sumbang 3,5% PDB Indonesia

David pun meyakini dengan diterapkannya mekanisme pasar terbatas atau menambah kuota ekspor CPO menjadi 80 persen kembali, kinerja perusahaan sawit akan meningkat tahun ini dan cepat atau lambat akan diikuti oleh kenaikan harga saham emiten CPO. 

“Pasti akan meningkatkan kinerja perusahaan sawit. Bayangkan saja, harga CPO di dunia meningkat signifikan. Otomatis di dalam negeri juga harganya ikut naik,” tambahnya. 

Data Chicago Mercantile Exchange Group menunjukkan harga CPO naik signifikan sejak akhir 2020. Pada Desember 2020, harga CPO naik ke atas USD1.000 per Metrik Ton (MT) untuk pertama kali sejak Oktober 2012, yaitu ke posisi USD1.016,37 per MT. Kenaikan harga terus berlanjut dan untuk kontrak perdagangan tanggal 13 Juni 2022, harga CPO telah mencapai USD1.339,25 per MT. 

Halaman:

Komentar

Terpopuler