Plasma Koordinator Asian Agri Wilayah Jambi, Agung Wardana dalam Webinar dan Live Streaming dengan tema Dampak Positif Program PSR, Sarpras dan Pengembangan SDM Bagi Petani Sawit seri 6, yang diselenggarakan Media Perkebunan dan BPDPKS di Jakarta, beberapa waktu lalu menuturkan, program kemitraan Asian Agri jangka panjang telah dicanangkan melalui Asian Agri 2030. Agung menyebutkan, secara umum terdapat tiga syarat agar petani plasma maupun swadaya dapat bermitra dengan Asian Agri.
Pertama, petani memiliki kelembagaan yang berbadan hukum, seperti KUD dan asosiasi. Kedua, jarak kebun petani maksimal 60 km dari wilayah operasional Asian Agri. Ketiga, kebun petani bukan berada di kawasan yang dilindungi.
Lebih lanjut dikatakan Agung, Asian Agri mempunyai kunci sukses dalam mendampingi petani untuk meningkatkan kesejahteraan dari segi perkebunan. Pertama, perusahaan berkomitmen membantu petani.
Kedua, organisasi dan kualitas panen tandan buah segar (TBS) petani yang dikirim ke pabrik kelapa sawit (PKS) merupakan kualitas yang terbaik dari mulai di kebun, menghitung produksi TBS per hari, per bulan, per enam bulan dan setahun.
Ketiga, pelatihan teknis dan standar operasional kebun dan non teknis. Salah satunya pelatihan teknis kebun seperti panen, pupuk, pengendalian gulma dan hama penyakit. Keempat, pelatihan dan pendampingan kelembagaan KUD dan kelompok tani.
Sementara, Ketua Gapoktan Rambutan Desa Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Syukron Makmun mengatakan, program PSR dapat mengangkat perekonomian di daerahnya sehingga kehidupan petani menjadi semakin maju dan mantap.
"Kami berharap harga TBS juga seimbang seperti petani mitra," kata Syukron.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos