Dalam konferensi pers di Jakarta, dhost lewat pengumuman ini menandakan komitmen untuk membantu operator jaringan seluler dan berbagai industri dalam menangani risiko teknologi dan biaya investasi di muka. Tak hanya melalui penyediaan infrastruktur dan jaringan, melainkan juga dengan solusi teknologi.
dhost saat ini sebagai industri sistem antena terdistribusi (DAS) dalam ruangan (in-building) untuk berbagai bisnis dan komunitas di Asia Pasifik merupakan bagian dari bisnis Exeo Group di bawah Exeo Global Pte Ltd, kantor pusat regional dari Exeo Group, Inc di Jepang.
Chief Executive Officer (CEO) dhost, Chong Min menyebutkan dengan membawa teknologi terbaru, dhost ingin menjawab permasalahan bisnis yang dihadapi perusahaan, yang memungkinkan kemajuan digital berkelanjutan dari organisasi-organisasi di Asia Pasifik.
"Pengumuman dhost ini sejalan dengan fokus transformasi digital yang dijalankan pemerintah Indonesia, yaitu Infrastruktur Digital, Pemerintahan Digital, Ekonomi Digital, dan Masyarakat Digital," ujarnya.
Ia juga menuturkan solusi teknologi holistik dari dhost mencakup seluruh aspek perjalanan transformasi digital dari berbagai sektor diantaranya:
Lebih lanjut Chong Min menjelaskan sebagai salah satu wilayah dengan populasi tertinggi dan beragam di dunia, Asia Pasifik digadang sebagai perekonomian dengan pertumbuhan cepat di jajaran teratas dalam lanskap digital dunia. Wilayah ini mewakili dua per tiga populasi dunia, dan akan memperoleh dividen ekonomi hingga lebih dari $1.7 triliun setiap tahunnya.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid