Akan tetapi, berdasarkan laporan McKinsey, Indonesia masih tertinggal dalam hal pengembangan energi terbarukan dan hanya baru memanfaatkan 2 persen dari potensi gabungan antara energi geotermal, surya, angin, air, dan biomas. Hanya 12 persen listrik di Indonesia berasal dari energi terbarukan.
"Seraya kita membangun masa depan yang berkelanjutan, kami menyadari peran kami dalam mendukung dan memperluat bisnis dan pemilik rumah. Solusi end-to-end kami akan membantu klien mengurangi biaya energi dan jejak karbon,” jelasnya.
Sebelumnya, UOB Indonesia meluncurkan U-Energy, platform pembiayaan terintegrasi yang pertama di Asia dalam rangka mendorong pengembangan dan adopsi proyek efisiensi energi bagi bangunan dan rumah di Tanah Air. Melalui U-Energy, UOB Indonesia membantu bisnis dan pemilik rumah melakukan penghematan tagihan listrik, mencapai emisi karbon, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid