Melansir dari siaran resminya, Kamis (23/06) tren berinvestasi dengan prinsip impact investing belakangan ini juga mulai banyak dipertimbangkan oleh berbagai investor berskala global. Di Amartha sendiri, beberapa investor seperti Women’s World Banking, Norfund dari Norwegia, dan Mandiri Capital, menyatakan ketertarikannya bergabung sebagai pendana di Amartha adalah karena kesamaan nilai, yakni semangat untuk menciptakan dampak lewat layanan keuangan.
Rezki Warni, AVP of Marketing and PR Amartha, menjelaskan “Amartha sebagai perusahaan yang menerapkan prinsip bisnis berkelanjutan, sangat mengutamakan penciptaan dampak dari layanan yang kami berikan. Amartha juga melihat potensi pasar yang sangat besar dengan membawa nilai impact investing ini. Bagi investor, pendanaan berdampak dinilai lebih sustainable dan tetap menghasilkan return yang tidak kalah baik dengan investasi tradisional”.
Berdasarkan studi Angel Investor Network Indonesia (ANGIN) pada 2020 lalu, salah satu sektor yang menjanjikan impact investing adalah pada perempuan pelaku usaha mikro yang dinilai dapat memberikan kontribusi 135 miliar dolar AS (sekitar Rp1,8 kuadriliun) pada PDB tahunan.
Rezki melanjutkan bahwa, pendana milenial sangat berpeluang besar untuk menyuburkan tren impact investing di Indonesia. Ia menyebutkan kontribusi generasi milenial ini merupakan hal yang harus didukung dengan teknologi.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid