“Melalui Mitra Bukalapak, kami terus memberdayakan dan mendorong digitalisasi warung di seluruh Indonesia. Mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan Perseroan, di mana TPV Mitra pada kuartal pertama 2022 tumbuh sebesar 78%. Sementara itu, pendapatan Mitra pada kuartal pertama tahun 2022 meningkat sebesar 227%,” ucap Teddy.
Lebih lanjut Teddy memperkirakan bila Ebitda yang disesuaikan perseroan hingga akhir tahun akan minus sebesar Rp1,4 triliun hingga Rp1,5 triliun. Di mana, hingga kuartal I Ebitda yang disesuaikan perseroan minus Rp372 miliar.
Namun, Bukalapak pada kuartal I 2022 ini berhasil mencatatkan laba operasional sebesar Rp14,42 triliun pada meningkat hingga 4.497% dari rugi Rp328 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut disperoleh perseroan dari laba investasi atas PT Allo Bank Tbk. Alhasil, Bukalapak mengantongi laba bersih sebesar Rp14,54 triliun hingga Maret 2022.
“Ke depannya, perihal investasi secara umum, kas perusahaan yang kami sadari cukup besar harus dipergunakan secara efisien dan bijak sehingga dapat terus menunjang kebutuhan bisnis utama kami dan membawa EBITDA yang disesuaikan ke arah yang positif”, tutup Teddy.
Sumber: ihram.republika.co.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid