"Kita dinilai memiliki kualitas diri dilihat dari etika kita bermedia sosial. Kalau dulu pada saat di dunia nyata saja saat bertemu orang," ujar Dosen UNWAHA Purbowo S saat Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Senin (27/6/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.
Bagaimana seseorang berinteraksi di dunia maya, update status, story di Instagram dan What'sApp, semuanya bisa dinilai sebagai karakter dari pengguna. Terkait netiket atau etika dalam berinternet, maka setiap individu hendaknya bisa mengakses, menyeleksi dan menganalisis informasi dengan lebih bijaksana.
Serta memahami etiket sebagai upaya membentengi diri dari hal negatif di internet. Begitu juga saat memproduksi dan mendistribusikan pesan di platform digital, termasuk berpartisipasi saat membangun relasi sosial dan berkolaborasi dengan pengguna lainnya.
"Dari sisi kejujuran dalam etika digital, teman-teman juga harus menghindari plagiagiasi, manipulasi," ujar Purbowo lagi.
Biasakan untuk mencantumkan sumber asli saat mengutip atau memakai karya orang lain. Hal ini utamanya sering terjadi pada pelajar dan mahasiswa, serta pembuat konten. Sebab menghargai orang lain bukan hanya sekadar dari ucapan, namun tindakan juga salah satunya dengan mencantumkan referensi.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid