Pihak berwenang Hong Kong melarang lebih dari sepuluh jurnalis untuk meliput peringatan 25 tahun kembalinya Hong Kong ke China dengan alasan keamanan.
Menurut Asosiasi Jurnalis Hong Kong, para jurnalis yang dilarang setidaknya mewakili tujuh outlet media, termasuk kantor berita internasional Reuters, Agence France-Presse dan beberapa media Hong Kong.
“Pihak berwenang telah membuat pengaturan wawancara ad hoc pada saat yang penting ini, dan telah mengajukan alasan yang tidak jelas untuk penolakan, ini secara serius merusak kebebasan pers di Hong Kong,” ujar pernyataan Asosiasi Jurnalis Hong Kong.
Media Hong Kong yang dilarang meliput peringatan tersebut antara lain South China Morning Post yang berbahasa Inggris, dan surat kabar berbahasa Mandarin, Ming Pao, serta outlet berita online HK01. South China Morning Post mengatakan, salah satu fotografernya telah ditolak, tanpa alasan yang jelas.
Penolakan tersebut muncul di tengah persyaratan ketat bagi mereka yang menghadiri acara peringatan 25 tahun penyerahan Hong Kong dari Inggris kepada China pada 1 Juli.
Wartawan yang meliput acara tersebut harus menjalani tes asam nukleat setiap hari mulai pekan lalu dan tinggal di hotel karantina mulai Rabu (29/6/2022), untuk mencegah Covid-19.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid