Selain garis tren tersebut, ada juga garis horizontal yang menunjukkan level support dan resistance. Dengan mengidentifikasi pada level ini, kamu dapat menarik kesimpulan tentang penawaran dan permintaan token.
Pada tingkat support, tampak ada sejumlah besar investor atau trader yang bersedia membeli koin (permintaan dalam jumlah besar). Investor tersebut percaya bahwa mata uang tersebut dihargai rendah pada tingkat saat ini, dan oleh karena itu akan berusaha untuk membeli.
Setelah token kripto mendekati level itu, situasi beli kemudian terjadi. Permintaan besar itu biasanya menghentikan penurunan dan terkadang bahkan mengubah momentum menjadi tren naik.
Sementara, level resistance justru sebaliknya, yang merupakan area di mana banyak trader menunggu dengan sabar untuk menjual token kripto, hal ini juga membentuk zona pasokan yang besar. Setiap kali koin mendekati “batas atas” itu, token ramai-ramai akan dijual dan pasokan kembali banyak tersedia.
Ini adalah alat analisis teknikal lain untuk mata uang kripto dan instrumen lain secara umum untuk menyederhanakan prediksi tren tadi. Moving average didasarkan pada harga rata-rata token selama periode waktu yang tertentu. Misalnya, rata-rata pergerakan harga pada hari tertentu akan dihitung sesuai dengan harga token untuk setiap 20 hari perdagangan sebelum hari tersebut. Data itu kemudian dihubungkan hingga membentuk garis-garis.
Penting juga untuk mengenali rata-rata pergerakan eksponensial atau exponential moving average atau EMA. Di mana rata-rata pergerakan harga yang memberikan bobot lebih dalam terhadap nilai harga beberapa hari terakhir, dibandingkan dengan hari ke hari sebelumnya. Contohnya adalah koefisien perhitungan lima hari perdagangan terakhir dengan skema EMA 15 hari akan sebesar dua kali lipat dari sepuluh hari sebelumnya tersebut. Baca Juga: Bukan dalam Dolar AS, Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi terhadap Bitcoin Cash
Volume perdagangan memainkan peran yang penting dalam mengidentifikasi tren dalam analisis teknikal. Tren yang signifikan disertai dengan volume perdagangan yang tinggi, sementara tren yang lemah disertai dengan volume perdagangan rendah.
Saat koin turun, Anda disarankan untuk memeriksa volume yang menyertai penurunan. Tren pertumbuhan yang sehat dalam jangka panjang disertai dengan peningkatan volume yang tinggi dan penurunan volume rendah.
Penting juga bagi Anda untuk melihat bahwa volume meningkat dari waktu ke waktu. Jika volume menurun selama kenaikan, tren naik kemungkinan akan berakhir, dan juga sebaliknya selama tren itu turun.
Sumber: rm.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid