Selain wisata alam, terdapat juga budaya di sana yang menjadi daya tarik. Tari angguk merupakan tari tradisional kerakyatan yang tumbuh secara turun-temurun dalam lingkungan masyarakat. Disebut angguk karena gerakan tariannya sering menggunakan anggukan kepala.
Ada juga ruwatan gimbal, upacara pemotongan cukur rambut pada anak-anak berambut gimbal untuk membersihkan dari hal-hal buruk. Ritual ruwatan ini biasanya diadakan pada tanggal satu sesuai kalender Jawa suro.
"Saya bersama dengan Wakil Bupati Wonosobo, Albar, berkesempatan mengikuti prosesi ritual ruwatan hingga benar-benar terpotong rambutnya," ujar Menparekraf.
Wisatawan yang ingin bermalam juga dapat menempati amnesti Desa Sembungan yang cukup baik. Terdapat toilet, warung makan, camping, dan juga home stay. Biaya homestay per kamar antara Rp250.000 sampai Rp400.000.
Tidak cukup dengan keindahan alamnya, wisatawan juga dapat membawa buah tangan dari produk ekonomi kreatif Desa Sembungan. Mulai dari kulinernya, yaitu carica, terong belanda, dan purwaceng, sampai pilihan fasyen seperti topi, syal rajut, batik, hingga kaos dan kriya gantungan kunci, kerajinan kayu, dan bambu.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid