Jika klaim itu benar, kebocoran data akan menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah, kata para pakar teknologi yang dikutip Reuters.
"Pada tahun 2022, database Shanghai National Police (SHGA) bocor. Database ini berisi banyak TB data dan informasi tentang Miliaran warga China," tulis postingan tersebut.
"Basis data berisi informasi tentang 1 Miliar penduduk nasional Tiongkok dan beberapa miliar catatan kasus, termasuk: nama, alamat, tempat lahir, nomor ID nasional, nomor ponsel, semua detail kejahatan/kasus."
Postingan tersebut telah memicu diskusi luas di platform media sosial yang dikontrol ketat China, dan sensor telah memblokir tagar #dataleak dari Weibo pada Minggu sore, kata agensi tersebut.
Pelanggaran data juga dirujuk oleh aktivis hak asasi Fu Xianyi di Twitter, yang mengatakan kebocoran itu berasal dari "basis data keamanan publik Shanghai," yang berarti polisi.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid