Intoleransi Bikin Ketar-ketir, Mayoritas Orang Indonesia Masih Berprasangka Buruk pada Kristen dan Katolik karena...

- Kamis, 07 Juli 2022 | 23:00 WIB
Intoleransi Bikin Ketar-ketir, Mayoritas Orang Indonesia Masih Berprasangka Buruk pada Kristen dan Katolik karena...

"Walaupun masih cukup tinggi, tapi angka intoleransi terhadap penganut Kristen atau Katolik masih lebih rendah dari intoleransi pada kelompok Yahudi," kata Prof Saiful Mujani, yang dijelaskan dalam program "Bedah Politik" di kanal YouTube SMRC TV, Kamis (7/7/2022).

Baca Juga: Yahudi di Indonesia Sulit Bertetangga dengan Mayoritas, Ungkapan Pakar Patut Disimak

Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting itu mengatakan istilah Judeo-Kristiani yang menunjukkan kedekatan hubungan antara Yahudi dan Kristianitas. Namun demikian, dengan pengukuran yang sama, tingkat toleransi pada kelompok Kristen jauh berbeda dengan Yahudi. 

Ada 13 persen dari masyarakat Indonesia keberatan bertetangga dengan orang Kristen, sedangkan 19 persen lainnya keberatan jika Kristen menjadi guru di sekolah negeri. Yang terbesar yakni 26 persen orang Indonesia keberatan jika ada penganut Kristen atau Katolik menjadi pejabat pemerintah.

Saiful menerangkan alasan perbedaan antara Kristen dan Katolik dengan Yahudi. Salah satu faktor pembedanya adalah perilaku negara yang diskriminatif terhadap orang Yahudi.

Jika lebih dalam, survei yang dilakukan SMRC mengungkap data intoleransi penduduk desa dan kota terhadap Kristen dan Katolik. 

Ada 20 persen warga yang tinggal di perdesaan keberatan bertetangga dengan orang Kristen atau Katolik. Sejumlah 25 persen keberatan jika orang Kristen atau Katolik menjadi guru di sekolah negeri. Lalu 32 persen lainnya keberatan jika menjadi pejabat pemerintah. 

Halaman:

Komentar