Super Sadis! 6 Fakta Seputar KKB Pimpinan Egianus Kogoya Yang Bantai Puluhan Warga Nduga Papua

- Minggu, 17 Juli 2022 | 15:00 WIB
Super Sadis! 6 Fakta Seputar KKB Pimpinan Egianus Kogoya Yang Bantai Puluhan Warga Nduga Papua

Sudah dipastikan senjata api (rampasan dari polisi) berada di tangan KKB," ujar Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri, Senin (20/6/2022).

Lagi-lagi, Egianus Kogoya juga disebut-sebut terlibat dalam aksi penyelundupan 615 butir amunisi berikut sepucuk senjata api jenis FN yang untungnya bisa diungkap polisi.

Aksi penyelundupan amunisi dan senjata api ke kelompok Egianus Kogoya terungkap saat polisi melakukan razia di Kabupaten Yalimo pada Rabu (29/6/2022) lalu. 

Pembawa amunisi dan senpi itu diketahui sebagai PNS dan sudah ditangkap.

4. Ingin Papua Lepas dari NKRI

Melansir laman resmi kemhan.go.id, Menteri Pertahanan RI di Kabinet Kerja saat itu Ryamizard Ryacudu pernah mengungkap tujuan KKB Papua.

Menurutnya, KKB Papua adalah kelompok yang ingin Papua melepaskan diri dari NKRI. Oleh karena itu, kelompok ini sudah bisa disebut sebagai gerakan separatis.

5. Beli 615 Butir Peluru Seharga Ratusan Juta

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Papua hingga kini masih menyelidiki asal dana pembelian 615 butir peluru untuk KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya. Beberapa pihak pun sudah dimintai keterangan terkait persoalan ini.

Setelah penangkapan terhadap AN yang merupakan ASN di Kabupaten Nduga, menurut dia, sudah ada tiga orang yang diamankan, termasuk dua oknum TNI AD yang saat ini ditahan di Pomdam XVII Cenderawasih.

Dari keterangan AN, ratusan amunisi itu diperoleh dari LT yang ditangkap di Jayapura. Dari keterangannya itu, terungkap asal amunisi yakni dari dua oknum tersebut.

AN mengaku amunisi itu dibeli seharga Rp 200 ribu per butir sehingga seluruhnya Rp 123 juta.

6. Kemungkinan Wilayah yang Bisa Diserang KKB

Adapun kabupaten yang hingga kini masih rawan dari aksi KKB Papua, yaitu Yahukimo, Nduga, Intan Jaya, dan Puncak. 

Untuk itu, warga sipil yang tinggal di wilayah ini perlu waspada dan dijaga ketat.

Sumber: suara.com

Halaman:

Komentar

Terpopuler