Lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya tidak menjawab pertanyaan itu secara eksplisit.
Sebelumnya dalam pemeriksaan di Komnas HAM, Aanam mengatakan tidak semua ajudan berada di lokasi kejadian saat adu tembak itu terjadi.
Baca Juga: Keluarga Brigadir J Siap-siap Kecewa, Penyebab Kematian Yosua Takkan Seperti Dugaan dan Asumsi Pengacara?
"Ada yang ada (di rumah Sambo, red), ada yang tidak," jawab Anam saat konferensi pers seusai pemeriksaan 7 ajudan itu.
“Jumlahnya berapa? Orangnya berapa? Nanti kami akan simpulkan," ucapnya kembali.
Selama pemeriksaan, tim Komnas HAM memakai pola dengan mengajukan pertanyaan yang sama terhadap ketujuh ajudan suami Putri Candrawathi itu, termasuk Bharada E.
“Jadi, spesifikasi pertanyaan tidak di Bharada E, tetapi di semua ajudan. Semua ajudan pertanyaannya sama," kata Anam.
Sebagai informasi kembali, Brigadir J merupakan ajudan sekaligus sopir pribadi dari istri Kadiv ropam nonaktif, yakni Putri Candrawathi .
Sedangkan Bharada E merupakan anggota Brimob yang sedang dipindahtugaskan jadi ajudan Ferdy.
Dari kronologi yang dibeberkan polisi, Bharada E menembak Brigadir J lantaran mendengar teriakan dari Putri. Putri diduga saat itu dilecehkan oleh Brigadir J.
Sumber: m.jpnn.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid