"Mereka seperti duri di dalam daging, menjadi pengganggu," ujar dia.
Oleh karenanya, dia menilai kasus ini menjadi tantangan berat bagi Kapolri untuk meningkatkan solidaritas internal polri.
"PR (pekerjaan rumah -red) bagi Korps Tribrata, bukan hanya mengungkap kasus ini, bukan hanya pada aspek pidananya, tapi bagaimana melakukan pembenahan organisasi secara besar-besaran guna mengikis kode senyap dan membasmi berbagai klik yang mengganggu di dalam institusi kepolisian itu sendiri," ujarnya.
Reza menilai masyarakat tidak bisa berbuat banyak soal kode senyap tersebut. Pasalnya, hanya Kapolri dan Presiden yang bisa menghilangkannya.
"Masyarakat tampaknya tidak bisa berbuat banyak terkait dua hal ini, sungguh-sungguh marwah pimpinan Polri dan Presiden RI yang akan bisa menjadi penentu seberapa jauh kode senyap dan klik-klik dalam organisasi Polri bisa dikelola semaksimal mungkin," pungkasnya.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid